Foto : Tokoh intelektual Papua Barat Julian Kelly Kambu, S.T., M.Si. (dok/Jos) |
Sorong, JejakSiber.com - Tokoh intelektual Papua Barat Julian Kelly Kambu, S.T., M.Si. menanggapi secara dingin pertanyaan dari analisis Universitas Gajah Mada (UGM) yang mempertanyakan pemekaran itu diperuntukan kepada siapa.
"Isu itu sudah lama di goreng kembali," tegas Julian Kelly Kambu yang adalah salah satu tim pemekaran Provinsi Papua Barat Daya kepada Wartawan, Rabu, (9/2/22) di Kantor Walikota Sorong.
Yang jelas, kalau ada pertanyaan pemekaran itu untuk siapa?, kata Julian Kelly yang terus mengawal proses pemekaran Provinsi Papua Barat Daya, "Pemekaran itu bukan untuk elit-elit orang Papua, melainkan untuk orang Papua yang tidak mengenal suku, ras, budaya dan agama, karena di undang undang otsus, orang Papua adalah yang lahir besar di Papua," pungkasnya.
Selanjutnya kehadiran Provinsi Papua Barat Daya nantinya, untuk memperpendek rentang kendali kebijakan, wewenang serta mempermudah komunikasi.
Dikatakan juga, tujuan utama pembentukan pemekaran ini, sebagai bagian tanggung jawab moral untuk memberikan atau mewariskan bagi anak cucu di tanah Papua ini.
"Artinya, jangan dilihat kami yang saat ini mengurus dan memperjuangkan pemekaran Provinsi Papua Barat Daya. Kami sudah tua, sudah mau pensiun.Tetapi kami perjuangkan untuk menjadi anak dan cucu kedepan," pungkas Julian Kelly Kambu yang sejak dulu hingga saat ini getol mengurus pemekaran Provinsi Papua Barat Daya yang rencananya Ibu Kota Provinsi nya di Kota Sorong.
Diakui, memang kata Julian Kelly Kambu bahwa memperjuangkan pemekaran tidak semudah membalikan telapak tangan, "Akan tetapi penuh perjuangan yang nantinya membawa harapan untuk menghadirkan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Papua yang mendiami tanah Papua yang tidak melihat suku, ras budaya dan agama," tutup Julian Kelly Kambu. (Jos)
Editor : Js