Header Ads Widget

GAMKI Desak Kapolri Tegas, Minta DPR Segera Hadir Dengarkan Aspirasi Rakyat

Foto : Ketua Umum DPP GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat. (dok/ist)

Jakarta, JejakSiber.com – Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI) menyampaikan pernyataan sikap terkait situasi nasional pasca aksi demonstrasi 28 Agustus 2025 yang menelan korban jiwa.

Ketua Umum DPP GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat, mengungkapkan duka cita mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan dalam aksi tersebut.

“Semoga almarhum beristirahat dalam damai, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan,” ujarnya, Jumat (29/8/25).

Dalam pernyataan resminya, GAMKI menegaskan sejumlah sikap sebagai berikut:

1. GAMKI merasakan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Almarhum Affan Kurniawan. Semoga Almarhum beristirahat dalam damai dan Tuhan memberi kekuatan serta ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan.

2. GAMKI mendesak Kapolri untuk menegakkan hukum dan menindak tegas para pelaku yang menyebabkan adanya korban meninggal dalam aksi demonstrasi tanggal 28 Agustus 2025.

3. GAMKI meminta para anggota dan pimpinan DPR RI untuk berhenti mengeluarkan pernyataan yang tidak berempati kepada aksi demonstrasi dan jeritan rakyat, serta tidak menyampaikan pernyataan yang provokatif ataupun normatif, yang justru semakin meluapkan amarah rakyat.

4. GAMKI menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus berjuang menyuarakan aspirasi rakyat dengan tidak anarkis dan tidak terprovokasi dengan para provokator dan elit politik yang ingin memanfaatkan aksi demonstrasi demi kepentingan kelompok tertentu.

5. GAMKI meminta seluruh anggota dan pimpinan DPR RI untuk dalam 1x 24 jam segera hadir ke depan gedung Senayan untuk mendengar serta menjawab langsung aspirasi dan tuntutan rakyat. DPR RI jangan benturkan rakyat dengan polisi dan tentara!

6. GAMKI mendesak DPR RI segera mengesahkan RUU Perampasan Aset.

GAMKI menegaskan bahwa DPR RI harus segera mengambil langkah nyata, bukan sekadar retorika.

“Rakyat sudah jenuh dengan janji, kini saatnya pemimpin negara hadir langsung mendengar suara rakyat,” tegas Sahat. (Red/*)

Editor : Js