Header Ads Widget

Kota Sorong Terapkan Belajar Tatap Muka, Kepsek SD Inpres 17 Remu : Kita Bagi Menjadi 2 Sesi

Foto : Horas Sianturi Kepala Sekolah SD Inpres 17 Remu, Kota Sorong saat ditemui di ruang kerjanya. (dok/Jos)

Sorong, jejaksiber.com - Walikota Sorong Lambertus Jitmau mengeluarkan izin agar proses belajar mengajar di sekolah dilaksanakan secara tatap muka mulai bulan September 2021, maka mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA tidak lagi belajar secara daring.

Menindaklanjuti surat izin proses belajar dari Walikota tersebut, maka SD Inpres 17 Remu Kota Sorong telah melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara tatap muka.

Informasi itu disampaikan oleh Horas Sianturi selaku Kepala Sekolah SD Inpres 17 Remu, Kota Sorong saat dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya, Selasa (7/9/21).

Horas Sianturi mengatakan bahwa selama ini pihaknya untuk menerapkan proses belajar melalui daring atau virtual, akan tetapi setelah ada pemberitahuan surat edaran dari Pemerintah Kota Sorong, maka proses belajar dilaksanakan secara tatap muka.

Ia mengatakan, untuk pelaksanaan belajar tatap muka di SD Inpres 17 ini dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama pukul 08.00 WIT s/d 10.00 WIT, dan untuk sesi kedua pukul 10.30 WIT s/d 12.30 WIT dengan menerapkan 50 persen sesuai petunjuk Walikota Sorong.

"Didalam dua sesi tersebut, kami bagi satu ruangan sebanyak 16 orang pelajar untuk satu kali tatap muka, termasuk tenaga dewan guru dan guru mata pelajaran," kata Horas.

Lanjut Horas Sianturi bahwa belum seluruhnya orang tua murid yang mengijinkan putra putrinya belajar dengan cara tatap muka, masih ada sebagian yang memilih dengan cara daring.

"Jumlah siswa kami seluruhnya 643 orang mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Masih ada sekitar 10 orang tua murid belum mengizinkan anaknya belajar tatap muka dengan alasan masih trauma dengan pandemi Covid-19, sesuai yang dialami bahwa diantara orang tua murid ada yang meninggal dunia karena virus corona," ujar Horas Sianturi.

Kepsek SD Inpres 17 itu juga mengatakan, kendati sudah diizinkan belajar tatap muka, pihaknya tetap menginstruksikan agar mematuhi protokol kesehatan, baik murid, tenaga pengajar, pegawai sekolah serta orang tua murid.

"Prokes itu kami utamakan pak, termasuk orang tua murid yang menghantarkan anaknya ke sekolah. Khusus murid, begitu sudah masuk dalam area sekolah diwajibkan cuci tangan dan ukur suhu serta penyemprotan disinfektan saat masuk dalam ruang sekolah," jelas Kepsek.

Tenaga pengajar yang berjumlah 34 sudah termasuk honorer sudah mendapat suntikan vaksin dua kali.

Sementara, salah satu orang tua murid yang namanya enggan diberitakan, ketika berbincang dengan media ini mengatakan dengan adanya belajar secara tatap muka.

"Saya terbantu, karena selama virus corona yang sudah setahun lebih lamanya, sangat membosankan orang tua termasuk anak anak," pungkasnya.

Ia meminta agar pihak guru, siswa siswi dan orang tua selalu ikuti protokol kesehatan yang ketat.

Berdasarkan pantauan awak media ini, terlihat orang tua murid yang menunggu anak anaknya selesai belajar tetap memakai masker yang benar serta menjaga jarak satu dengan yang lain. (Jos)