Header Ads Widget

Terbentur Biaya, Ibu Ini Sedang Membutuhkan Bantuan Untuk Perobatan Anak di RSUD Embung Fatimah

Foto : Ibu single parent saat menjaga anaknya yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Batu Aji karena patah tulang. (dok)

Batam, jejaksiber.com - Seorang siswi inisial KA (16) di SMA Swasta Al-Azar Baloi Indah, Kelurahan Baloi Persero, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, mengalami kecelakaan (terpeleset) saat berada di dalam ruang kelas belajar yang mengakibatkan patah tulang di bagian tangan sebelah kiri, Kamis (7/10/21).

Akibat dari kejadian tersebut, siswi kelas 10 IPS itu menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batu Aji, Kota Batam.

Saat menjalani perawatan, biaya perobatan selama 4 (empat) hari dari Jumat (15/10/21) hingga Selasa (19/10/21) dan operasi pemasangan pen telah mencapai Rp.26.639.249,- (dua puluh enam juta, enam ratus tiga pulu sembilan ribu, dua ratus empat puluh sembilan rupiah).

Menurut penjelasan orang tua anak, sebelumnya, pihak sekolah telah membawa si siswi tersebut berobat alternatif (dukun patah), tapi, agar si anak mendapatkan proses pengobatan intensif, sehingga memilih untuk di rawat di Rumah Sakit.

"Setelah kejadian, pihak sekolah membawa anak saya ke dukun patah, setelah itu saya membawa anak saya berobat di sini," kata Ibu yang sudah di tinggal suaminya itu saat ditemui awak media ini di Ruang Perawatan RSUD Embung Fatimah, Rabu malam (20/10/21).

Sementara, saat dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp, Wali Kelas KA belum memberikan keterangan, namun orang tua anak mengatakan bahwa pihak sekolah telah memberikan santunan, Jumat (22/10/21) sore.

"Uda dapat bantuan dari sekolah," ujar Ibu dari dua anak itu.

Orang tua anak itu berharap mendapat perhatian dan bantuan dari Pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial Kota Batam terkait pembayaran biaya pengobatan anaknya itu.

"Mohon dibantu kami pak, bagaimana caranya agar kami bisa memohon bantuan dari Dinas Sosial untuk biaya pengobatan putri saya ini, karena kemarin kami daftar pasien umum disini, demi keselamatan anak saya intinya," pinta ibu paruh baya asal Sulawesi itu.

Ia menuturkan bahwa sebelumnya memang mereka bersama kedua anaknya itu terdaftar sebagai peserta BPJS Mandiri kelas 1 (satu), namun dampak dari pandemi Covid-19, Ibu berparas cantik itu tidak mampu lagi membayar iuran bulanan.

"Sudah setahun terakhir ini BPJS kami menunggak, karena memang sudah tidak sanggup lagi membayar iuran bulanan, saat ini juga saya tidak ada pekerjaan tetap untuk memenuhi kebutuhan anak di Sekolah, belum lagi memikirkan biaya kontrakan rumah," pungkasnya dengan nada haru.

Saat ini, ibu itu mengaku kesulitan dan kebingungan karena tidak tahu harus mengadu ke mana untuk membayar biaya perobatan anaknya selama di rawat di RSUD Embung Fatimah agar diperbolehkan pulang ke rumah.

"Sebenarnya dari hari Selasa kemarin kami sudah diperbolehkan pihak Rumah Sakit untuk pulang dan menjalani perawatan di rumah, tapi karena uang kami tidak ada untuk membayar seluruh biaya perobatan yang hampir 30 juta rupiah itu, maka kami tidak bisa pulang, tak tau lagi harus meminta bantuan kemana," pungkasnya.

Hingga hari ini, Sabtu (23/10/21) diperkirakan biaya yang harus disiapkan sudah mencapai Rp.30 jutaan, karena terhitung hingga hari Selasa (19/10/21) kemarin sudah mencapai Rp.26 jutaan, ditambah biaya kamar Rp.150 ribu per hari diluar dari biaya infus. (Js)