Header Ads Widget

Cara Menulis Berita di Media Online

Foto : Salah satu wartawan sedang membuat konsep berita di media online menggunakan laptop. (ilustrasi/Js)

jejaksiber.com - Penulisan berita di media online, media internet, media siber, atau situs berita harus menggunakan gaya menulis online (online writing style).

Berikut ini tips buat para wartawan atau jurnalis online tentang cara atau teknik menulis berita di media online.

Contents
1. Pengertian Media Online
2. Pengertian Berita
3. Nilai Berita
4. Unsur Berita
5. Gaya Penulisan Berita di Media Online
6. Komposisi Naskah Berita Online
7. Penulisan Judul Berita
8. Penulisan Teras Berita
9. Penulisan Isi Berita
10. Tips Lainnya

Pengertian Media Online

Media online (disebut juga media daring, media siber, atau situs berita) adalah media yang tersaji secara online di internet.

Secara umum, media online adalah segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui internet. Media online berupa website dan aplikasi (app) berisikan teks (tulisan), foto, video, dan atau suara yang disebut posting atau content.

Secara khusus, media online yaitu media yang terkait dengan pengertian media dalam konteks komunikasi massa, yaitu media yang menyajikan karya jurnalistik (berita, artikel, feature) secara online.

Penulisan berita di media online (website) menggunakan gaya menulis online (online writing style) karena perbedaan karakteristik media dan pembaca online dengan media/pembaca media konvensional atau media cetak (koran, tabloid, majalah).

Pengertian Berita

Berita adalah informasi tentang sesuatu peristiwa penting dan menarik. Berita (news) dipahami sebagai laporan wartawan yang meliput sebuah kejadian melalui observasi atau pengamatan langsung, wawancara, dan riset data.

Dalam buku Here’s the News, Paul De Maeseneer mendefinisikan berita sebagai informasi baru tentang kejadian yang baru, penting, dan bermakna (signifikan).

Nilai Berita

Dengan demikian, sebuah peristiwa layak menjadi berita atau dilaporkan melalui media massa jika memenuhi unsur yang dikenal dengan istilah nilai berita (news value).

Nilai berita tersebut meliputi :

1. Magnitude - Pengaruh suatu peristiwa bagi publik.
2. Significance - Penting atau menyangkut kepentingan orang banyak.
3. Timeliness - Aktualitas, immediacy, atau newnews yang artinya kebaruan.
4. Proximity - Kedekatan peristiwa terhadap khalayak secara geografis, psikologis, dan ideologis.
5. Prominence - Ketokohan atau keterkenalan yaitu melibatkan public figure seperti artis, pejabat, atau idola.
6. Impact - Semakna dengan nilai berita nomor 1 dan 2.
7. Conflict - Peristiwa ketegangan, perang, kericuhan, selalu menarik.
8. Human Interest - Menyentuh perasaan kemanusiaan (human touch).
9. Unusualness - Disebut juga oddity, uniqueness. Keluarbiasaan, keunikan, ketidaklaziman.
10. Sex - Ada ungkapan, semua tulisan/berita membosankan, kecuali tentang seks.
Foto : Bagian dari nilai berita. (katalisnet.com)

Unsur Berita

Peristiwa yang memenuhi minimal salah satu nilai berita di atas dilaporkan wartawan dengan mengacu pada elemen berita yang dikenal dengan unsur 5W+1H.

1. Who – Siapa
2. What – Apa
3. When – Kapan
4. Where – Di mana
5. Why – Kenapa
6. How – Bagaimana
Foto : Unsur 5W+1H. (iStock)

Jika memahami 5W+1H, menulis berita sangat mudah dilakukan. Cukup memakai rumus standar berdasarkan elemen 5W+1H, maka sebuah berita sudah bisa dibuat.

Pengertian detail 5W+1H adalah sebagai berikut :

1. Who (siapa) : siapa-siapa saja yang terlibat dalam kejadian/peristiwa; pelaku, korban, pemeran utama, peran pengganti, figuran, orang, lembaga, organisasi, pejabat tertentu, dan sebagainya.

2. What (apa) : peristiwa apa yang terjadi, kejadiannya apa, acara apa?

3. When (kapan) : kapan kejadiannya? Ini unsur waktu yang biasa ditulis dalam bentuk hari dan tanggal, misalnya, Kamis (16/12/2021).

4. Where (di mana) : di mana kejadiannya? Ini tentang lokasi atau tempat acara. Misalnya, “di Kantor PT. Siber Mandiri Sukses, Jl. Teratai No 108, Baloi Blok II, Lubuk Baja, Kota Batam.

5. Why (kenapa) : kenapa peristiwa itu terjadi? Apa penyebabnya, apa latar belakangnya, apa tujuannya, mengapa itu dilakukan, dan sebagainya.

6. How (bagaimana) : proses kejadiannya atau suasana peristiwa; apa saja acaranya, bagaimana suasananya, bagaimana jalannya aksi demo, dll.

Dengan demikian, secara sederhana teknik menulis berita di media online itu “hanya” menyusun unsur 5W+1H itu. Biasanya dimulai dengan unsur who atau what, diikuti unsur where dan when, kemudian why dan how di alinea berikutnya.

Gaya Penulisan Berita di Media Online

Banyak ulasan tentang gaya menulis online. Di antaranya Web Writing Style Guide dan Style Guide for Writer.

Dipadukan dengan “hasil pengamatan” terhadap situs berita seperti BBC Indonesia, inilah lima teknik dasar menulis di media online, dengan fokus pada “tampilan naskah”:

1. Alinea pendek

Tulisan online, termasuk di blog, hendaknya menggunakan alinea (paragraf) pendek. idealnya, satu alinea maksimal lima baris (five lines per paragraph). Contoh terbaik bisa disimak situs BBC Indonesia.

2. Jarak antar alinea

Harus ada jarak antar alinea, menyisakan “ruang kosong” atau “ruang putih” (white space) antar-alinea. Ini membuat naskah online mudah dipindai dan enak dibaca.

3. Tidak ada indent

Tulisan online tidak mengenal indent, tekuk / lekuk ke dalam di awal alinea, seperti gaya naskah koran atau majalah. Ide penulisan online nomor 3 ini boleh diabaikan, tapi jadinya “tidak lazim”. Coba simak situs-situs terkemuka, adakah indent?

4. Rata kiri (align left)

Perataan teks kiri merupakan standar penulisan di website atau media online. Rata kiri akan membuat naskah menjadi nyaman dibaca, scannable, dan banyak menyisakan “ruang istirahat mata”.

Jika menggunakan “align justify”, maka tulisan akan terkesan formal, serius, dan kaku. Jarang sekali ada situs yang menggunakan “justify”, misalnya situs instansi pemerintah yang “terbawa suasana formal-birokratis”.

5. Highlight

Berita di media online akan lebih scannable dan enak dibaca jika tulisan online diberi tanda-tanda khusus pada bagian khusus, seperti ditebalkan (bold), dimiringkan (italic), diberi warna (color), atau di-block qoute. Ini akan menjadikan naskah online Anda “eye catching” menarik perhatian mata user.

Gaya atau teknik penulisan berita di media online tersebut dilaksanakan dengan baik oleh situs-situs besar. Contohnya penulisan berita dari BBC Indonesia berikut ini.

Foto : Contoh sajian teks naskah berita di media online. (sumber/katalisnet.com)

Komposisi Naskah Berita Online

Unsur berita 5W+1H disajikan dalam sebuah komposisi naskah berita dengan urutan sebagai berikut:

1. Judul atau kepala berita (headline).
2. Baris tanggal (dateline) plus by line dan place line.
3. Teras berita (news lead).
4. Tubuh berita (news body).

Perhatikan contoh sajian berita online dari Republika Online berikut ini:

Foto : Komposisi naskah berita di media online republika.co.id. (romeltea.com/katalisnet.com)

Komposisi naskah berita tersebut tersusun dalam format pemberitaan yang dikenal dengan sebutan piramida terbalik, yaitu mengedepankan fakta terpenting dan paling menarik di bagian awal (judul dan teras).

Metode penulisan berita format piramida terbalik umumnya digunakan dalam berita langsung (straight news) yang biasa menghiasai halaman depan media cetak (surat kabar) dan media siber.

Tujuannya adalah untuk memudahkan atau mempercepat pembaca dalam mengetahui apa yang diberitakan serta memudahkan redaktur memotong bagian tidak atau kurang penting yang terletak di bagian paling bawah dari tubuh berita.

Foto : Gaya penulisan berita piramida terbalik (SPI/katalisnet.com)

Penulisan Judul Berita

Judul berita (news headline) merupakan bagian berita yang pertama kali dilihat pembaca. Judul berita akan menentukan apakah pembaca akan membaca berita tersebut atau tidak.

Berikut ini teknik dan standar penulisan judul berita :

- Menggambarkan, meringkas, atau mencerminkan isi berita.
- Ringkas dan to the point (lugas).
- Kalimat lengkap, minimal terdiri dari Subjek dan Predikat (Inggris : Subject + Verb).
- Nama seseorang hanya digunakan dalam judul jika dia tokoh.
- Menggunakan tanda kutip tunggal (') jika judul berupa kutipan.
- Jelas atau tidak bermakna ganda.
- Menggunakan kalimat aktif.
- Hindari kalimat tanya.

Judul boleh menghilangkan prefix atau awalan dalam kata kerja. Misalnya, “Presiden Tinjau Lokasi Banjir”. Namun, dalam teras dan tubuh berita, kata tinjau harus tetap menggunakan awalan me- menjadi “Pesiden meninjau lokasi banjir”.

Semua kata di dalam judul dimulai dengan huruf besar (kapital), kecuali kata sambung seperti dan, di, yang, bila, dalam, ke, dan kepada. Misalnya: “Presiden dan Wapres Ucapkan Selamat Lebaran kepada Masyarakat”.

Hindari pula penulisan judul dengan menggunakan huruf kapital semua (All Caps), apalagi dalam teras dan isi berita.

~ Salah : GNPF-MUI KUMPULKAN ORMAS ISLAM BAHAS AKSI DAMAI

~ Benar : GNPF-MUI Kumpulkan Ormas Islam Bahas Aksi Damai

Penulisan Teras Berita

Teras (lead) adalah alinea pertama dalam sebuah naskah berita. Wartawan biasanya menyampaikan inti berita atau fakta terpenting di bagian ini.

Pemula (newbie) atau yang sedang belajar menulis berita umumnya menulis teras dimulai dengan unsur when atau where, berbeda dengan wartawan profesional yang umumnya mengawali teras dengan unsur who atau what.

Contoh :

* Newbie : Pada hari Rabu tanggal 15 Desember 2021 telah diadakan pelatihan jurnalistik oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Jurnalis Online Indonesia (AJOI) Kabupaten Bengkalis di Gedung Daerah, Jl. Ahmad Yani, Bengkalis, Riau.

* Pro : Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Jurnalis Online Indonesia (AJOI) Kabupaten Bengkalis menggelar pelatihan jurnalistik di Gedung Daerah, Jl. Ahmad Yani, Bengkalis, Riau, Rabu (15/12/21).

Teras berita adalah kalimat sekaligus alinea pembuka. Lead yang menarik akan merangsang pembaca untuk terus membaca isi berita atau artikel yang dibuat.

Banyak jenis teras dalam literatur jurnalistik. Namun, secara praktis, umumnya wartawan termasuk jurnalis media online menggunakan jenis Lead 5W+1H yaitu mengedepankan salah satu unsur berita, khususnya what atau who.

Teras 5W+1H disebut juga straight news lead dan summary lead karena meringkas inti berita di bagian awal.

Contoh Teras Berita :

Sejumlah mahasiswa Jabodetabek akan melakukan Aksi Bela Rakyat 121 pada 12 Januari 2017 di depan Istana Merdeka, Jakarta, terkait kebijakan pemerintah yang dianggap memberatkan rakyat, seperti kenaikan biaya mengurus STNK dan BPKB.

“Kami mahasiswa Jabodetabek akan menggelar aksi bela rakyat, menuntut pemerintah untuk segera bertanggung jawab dengan kebijakan yang mereka ambil,” ujar Ketua BEM PNJ (Politeknik Negeri Jakarta) Fikri Azmi, saat dimintai keterangan tentang Aksi Bela 121 oleh Antara di Jakarta, Senin.

Fikri menambahkan, banyak kebijakan pemerintah yang dianggap memberatkan masyarakat di awal 2017, mulai dari naiknya tarif dasar listrik, biaya pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), serta kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Teras berita di Republika Online itu terdiri dari unsur berikut :

1. Who – Sejumlah mahasiswa Jabodetabek.
2. What – Akan melakukan Aksi Bela Rakyat 121.
3. When – Pada 12 Januari 2017.
4. Where – Di depan Istana Merdeka, Jakarta.
5. Why – Terkait kebijakan pemerintah yang dianggap memberatkan rakyat, seperti kenaikan biaya mengurus STNK dan BPKB.
6. How – Rencananya beberapa perguruan tinggi yang terdapat di Jabodetabek akan ikut serta dalam aksi tersebut.

Demikian cara menulis berita di media online bagian teras. Mudah bukan?

Penulisan Isi Berita

Jika teras berita sudah berhasil disusun dengan baik, maka penulisan isi berita akan mengalir lancar karena news body merupakan uraian, detail, atau penjelasan dari fakta yang sudah disampaikan dalam teras.

Jika unsur What, Who, When, dan Where sudah dikemukakan dalam teras, maka isi berita berisi unsur Why dan How, seperti tujuan acara, penyebab kejadian, suasana acara, dan fakta penting lain dalam sebuah kejadian.

Tips Lainnya

Wartawan media cetak mungkin hanya bertugas meliput dan menulis berita. Setelah berita dibuat, ia hanya menyerahkan naskah kepada editor untuk diedit dan dimuat. Beres!

Namun, jurnalis media online mungkin harus mengupload sendiri beritanya, khususnya media “kecil” yang memungkinkan wartawan mengedit dan memposting sendiri berita ke website.

Selain soal gaya penulisan dan teknis menulis berita lainnya, khusus berita untuk media online juga harus diperhatikan hal-hal berikut ini untuk meningkatkan SEO berita :

1. Foto/Gambar

Siapkan foto peristiwa. Jika tidak ada, siapkan gambar ilustrasi. Foto harus dioptimalkan lebih dulu dari sisi nama file (file name), ukuran file (file size), dan ukuran gambar (image size). Edit dulu fotonya sebelum diupload.

Nama file harus deskriptif, misalnya seminar-pendidikan.jpg. Ukuran file sekecil mungkin agar tidak memberatkan loading web. Ukuran gambar jangan terlalu besar. Standarnya maksimal lebar 800 pixel atau sesuai dengan lebar content area website, biasanya 640 pixel.

2. Alt Text

Pastikan gambar yang diupload diberi keterangan dalam alternative tex (alt text), juga caption jika diperlukan.

3. Label, Tag, Kategori

Pastikan juga mengisi kategori berita, tag, atau label jika ada.

Demikian cara menulis berita di media online. Poin terpentingnya adalah penulisan judul, teras, dan gaya penulisan online yang berbeda dengan format naskah untuk media cetak.

Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat bagi wartawan pemula dan lebih meningkatkan lagi kualitas bagi para wartawan profesional. 

Selamat mencoba dan tetap semangat untuk mengasah kemampuan dalam menulis berita, tingkatan terus bakat dan keahliannya di dunia jurnalistik, sehingga dapat menghasilkan tulisan-tulisan yang lebih menarik dan mendidik. (***)

Sumber : katalisnet.com