Header Ads Widget

Desa Lumban Gaol Terkesan Masih Terisolir

Foto : Warga Desa Lumban Gaol terlihat sedang bergotong royong memperbaiki jalan dengan cara manual. (dok/Js)

Tobasa, jejaksiber.com - Desa Lumban Gaol, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) salah satu desa yang masih terisolir, pembangunannya masih jauh dari harapan masyarakat.

Hal itu terbukti dari Indonesia yang sudah puluhan tahun merdeka lepas dari tangan penjajah, akan tetapi hingga saat ini masyarakat Desa Lumban Gaol belum merasakan arti dari pada kemerdekaan itu.

Pasalnya, masyarakat Desa Lumban Gaol masih terkurung dalam keterisolasian khususnya di bidang infrastruktur jalan, jauh dengan desa-desa lain di Nusantara ini.

Salah seorang putra asli Desa Lumban Gaol bernama Joharman Silaen melihat pembangunan insfrastruktur jalan ke Desa Lumban Gaol mengungkapkan bahwa selama 30 tahun belakangan ini tidak ada kemajuan bahkan tanah longsor disepanjang bahu jalan tak kunjung diperbaiki.

"Saya selaku putra asli Desa Lumban Gaol merasa prihatin melihat pembangunan di Desa Lumban Gaol ini. Seolah-olah Pemerintah menganaktirikan Desa ini. Alasan saya, saya yang sudah meninggalkan desa ini kurang lebih 30 tahun, Desa ini begitu-begitu saja. Pemerintah harus melihat ini, jangan menutup mata," kata Joharman kepada media ini, Minggu (5/12/21).

Ia, mengakui di era kepemimpinan Joko Widodo, sudah ada perubahan walaupun hanya beberapa persen saja, seperti pembangunan lintas jalan dari Parsoburan arah Lumban Balik sudah dilakukan pengaspalan, selebihnya badan jalan masih tetap di era 30 tahunan.

Hal yang sama juga dilontarkan oleh salah seorang warga Parsoburan yang enggan menyebutkan namanya, ia mengatakan bahwa jalan Parsoburan menuju Desa Lumban Gaol sudah agak lumayan di kepemimpinan Presiden Joko Widodo, akan tetapi bila musim penghujan jalannya rusak, nyaris tidak bisa dilewati kendaraan.

"Kalau kita lihat hasil sumber daya alam, mulai dari Desa Lumban Balik dan sekitarnya, juga ke Desa Lumban Gaol sampai ke Desa Lumban Lintong, Desa Pagar Batu hingga ke Sibuntuon, hasil sumber daya alamnya banyak, cuma kalah di sarana transportasi jalan," pungkasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, struktur tanah Desa Lumban Gaol berbatu dan tanah liat, kalau musim penghujan tanjakan sedikit saja tidak bisa dilewati kendaraan, penumpang harus turun membantu sopir supaya kendaraan bisa lewat.

"Melihat kondisi jalan yang rusak, warga sepakat untuk memperbaiki dengan cara manual, dan cara manual ini dilakukan di beberapa titik jalan yang rusak parah," katanya.

Warga masyarakat Desa Lumban Gaol menghimbau Pemerintah segera memberikan perhatian agar indahnya kemerdekaan bisa dinikmati sama dengan warga desa lainnya. (Js)

Editor : Red