Foto : Pembukaan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2022. (dok/Bil) |
Jakarta, JejakSiber.com – Indonesia memiliki target inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2024 mendatang, hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 114 tahun 2020. Kegiatan literasi keuangan, seperti Bulan Inklusi Keuangan (BIK), diperlukan.
Hal tersebut menjadi benang merah dalam sesi diskusi Financial Expo (FinExpo) 2022 yang bertajuk ‘Go Inklusif, Go Produktif’ di Jakarta, Rabu (26/10/22).
Di sesi diskusi itu, Edwin Nurhadi selaku Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan, Wani Sabtu selaku Ketua FinExpo 2022, dan Arjanto selaku Wakil Ketua FinExpo 2022 diberikan mandat menjadi pembicara.
Dalam penjelasannya, Edwin memaparkan "Kegiatan BIK yang diselenggarakan setiap bulan Oktober ini merupakan hak dasar masyarakat Indonesia untuk mencapai inklusi keuangan dan pemulihan ekonomi nasional akan terwujud," kata Edwin.
Pada kesempatan yang sama, Wani juga menuturkan, "Situasi ekonomi global saat ini makin tidak pasti,” ujar Wani.
Wani juga menjelaskan bahwa BIK itu diadakan untuk peningkatan kesadaran masyarakat tentang instrumen keuangan melalui beragam kegiatan edukasi dan pembukaan akses terhadap institusi, produk, serta layanan yang tersedia.
Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2022 tersebut akan diadakan selama 5 (lima) hari sejak Rabu (26/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022) mendatang di Mal Central Park, Jakarta.
Kegiatan tersebut diselenggarakan berdasarkan hasil kerjasama dari Lembaga Jasa Keuangan (LJK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang diisi oleh 134 peserta booth dari berbagai industri jasa keuangan. (Billy)
Editor : Js