Header Ads Widget

Siswi SMAN 19 Batam Sebut Berita Pungutan Uang Perpisahan Rp 500 Ribu "Hoax"

Foto : Delia yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia Acara Perpisahan Kelas 12 SMAN 19 Batam bersama 3 orang temannya sesama Kelas 12 saat diwawancarai awak media ini. (dok/ist/Jl)

Batam, JejakSiber.com - Beredarnya pemberitaan di media Batam Pos yang menyatakan bahwa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 19 Kota Batam melakukan pemungutan uang biaya perpisahan sebasar Rp.500 ribu dibantah oleh beberapa siswa/i Kelas 12 SMAN 19 Batam.

Hal itu dibantah langsung oleh Delia yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia Acara Perpisahan tersebut saat dimintai keterangan di salah satu kedai kopi diseputaran Batu Aji, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Jum'at (24/3/23) malam.

"Berita yang tersebar di Batam Pos bahwa kami dipungut biaya perpisahan oleh Sekolah sebesar 500 ribu rupiah, itu tidak benar, acara yang akan kami laksanakan itu murni dari inisiatif kami siswa, itupun kami sepakati cuma sebesar 250 ribu rupiah," kata Delia saat diwawancarai awak media ini.

Delia yang saat itu didampingi oleh 3 (tiga) orang temannya yang juga merupakan siswa Kelas 12 SMAN 19 Batam itu menuturkan bahwa kegiatan yang akan mereka lakukan itu juga tidak ada paksaan.

"Sama sekali tidak ada kami paksakan, kegiatan ini bagi siapa saja yang mau, jadi tidak ada dipaksakan harus ikut," pungkasnya.

Delia juga menjelaskan bahwa rencana kegiatan yang akan mereka lakukan tersebut hanya ingin menciptakan kenangan bersama rekan-rekan sesama siswa.

"Istilahnya apa sih kenangan yang kita mau buat untuk terakhir kali, kami ini kan termasuk angkatan zaman Covid-19 dan belum pernah melakukan acara perpisahan sekolah, saat lulus SMP juga dulu kami tidak ada acara perpisahan, jadi ini lah makanya kami berinisiatif untuk melakukan kegiatan ini," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Aldila yang juga merupakan salah satu siswa Kelas 12 SMAN 19 Batam itu juga menyampaikan, bahwa kegiatan itu murni inisiatif sendiri tanpa adanya campur tangan dari pihak sekolah.

"Ini tidak ada sangkut paut dari guru juga, ini kami rembukin sesama siswa, lalu kami sampaikan ke guru, dan guru nya bilang, ya sudah, kalian saja yang kelola," tutur Aldila sembari menirukan omongan dari gurunya.

Siswa Kelas 12 SMAN 19 Batam ini juga mengatakan, terkait berita pemungutan biaya perpisahan sebesar Rp.500 ribu tersebut adalah hoax atau tidak benar adanya.

"Ini yang hoax anggaran 500 ribunya, aslinya kan cuma 250 ribu, malah ini juga tidak kami paksakan kok," katanya.

Aldila juga mengaku bingung dengan terbitnya pemberitaan itu tanpa ada konfirmasi dari pihak sekolah maupun panitia acara perpisahan tersebut.

"Kami bingung, ini kenapa bisa terbit berita di Batam Pos, kenapa orang tua yang melapor tidak konfirmasi ke sekolah atau ke kami panitia terlebih dahulu?," ucap Aldila sembari bertanya.

Di tempat terpisah, Zubaina yang juga merupakan salah satu siswa Kelas 12 SMAN 19 Batam, dengan mengatakan bahwa berita yang tersebar luas itu tidak sesuai fakta.

"Berita ini hoax dan tidak betul, perpisahan yang kami adakan bukan kemauan pihak sekolah, ini keinginan kami sebagai siswa Kelas 12 SMAN 19 Batam, sebelumnya juga kami sudah musyawarah satu sekolah bahwa uang perpisahan paling mahal hanya 300 ribu rupiah bukan 500 ribu rupiah," pungkasnya.

Bahkan, Zubaina juga menjelaskan bahwa dari nominal rupiah yang disepakati sebelumnya diturunkan lagi, karena menimbang banyak siswa yang kesusahan.

"Yang tadinya nominal 300 ribu rupiah itu pun, kami kurangi menjadi 250 ribu rupiah per orang, karena satu orang yang tidak bertanggungjawab, nama sekolah SMA Negeri 19 Batam jadi rusak," ujar Zubaina saat ditemui awak media ini di tempat kediamannya, di Sei Binti.

Dikutip dari kolom komentar akun media sosial Instagram Batampos dengan postingan yang menampilkan foto gerbang SMAN 19 Batam bertuliskan "Pungutan Uang Perpisahan Rp 500 Ribu, Orangtua Siswa Keberatan"

Beberapa warga netizen memberikan komentar dengan menuliskan bahwa berita bergambar itu adalah hoax. Awak media ini mengutip dua dari ratusan komentar tersebut, seperti berikut ini;

nrrintnn

tolong lah min,klo info nya blm jelas jgn langsung main post aja,kan kasian kami semua jadi kena cmn gara² 1 orang aja.bulan puasa kok nyebarin berita HOAX si,yg formal aja dong #stophoax #siswasman19batamangkatsuara

sunoflee_

loh ya kok ga di cek dlu sehh mana yg bener, itu anak ortunya yg bermasalah. kirain batam pos karna udh gede namanya kualitasnya bagus ternyata ga menjamin cuy masa ngasi berita hoax. minimal take down biar ga malu 🙈

#stophoax #siswasman19batamangkatsuara

Sementara itu, dilansir metro.batampos.co.id, disampaikan bahwa orang tua siswa dari sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Sagulung mengaku keberatan dengan adanya pungutan uang perpisahan siswa Kelas 12 sebesar Rp 500 ribu.

Hal itu dinilai memberatkan bagi sebagian orang tua yang kondisi perekonomian keluarga belum begitu baik usai dilanda wabah Covid-19.

"Berat pak, karena urusan keuangan sekolah anak ini bukan hanya uang perpisahan itu saja. Belum lagi persiapan anak mau lanjut kuliah. Ini tolong dipertimbangkan lagi," ujar Ag, yang merupakan salah satu orang tua siswa Kelas 12 SMAN 19 Batam, dikutip awak media ini dari metro.batampos.co.id, Sabtu (25/3/23) dini hari.

Hingga berita ini diterbitkan, awak media ini masih sedang melakukan upaya konfirmasi kepada pihak SMAN 19 Batam terkait informasi tersebut, guna mendapatkan keterangan yang sebenarnya. (Jamaluddin)

Editor : Js