Header Ads Widget

Karate untuk Semua: Olahraga Beladiri yang Tak Mengenal Usia dan Latar Belakang

Foto : Karate untuk Semua: Olahraga Beladiri yang Tak Mengenal Usia dan Latar Belakang. (dok/ist/Js)

Batam, JejakSiber.com - Di tengah hiruk-pikuk rutinitas harian, siapa sangka karate menjadi pelarian positif bagi banyak orang dari berbagai kalangan. Tak hanya untuk anak muda, olahraga bela diri ini juga digemari oleh anak-anak, ibu rumah tangga hingga lansia, serta orang-orang dari beragam latar belakang sosial dan profesi.

Keberagaman Peserta


Foto : Para peserta karate bersama pelatih Dojo Gagak Timur Batam beberapa waktu lalu berfoto bersama usai melaksanakan kegiatan latihan rutin. (dok/ist/Js)

Di Dojo Hikari dan Dojo Gagak Timur Batam salah satu klub karate di bawah naungan Induk Organisasi Olahraga (INORGA) Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) yang tergabung dalam Cabang Olahraga (CABOR) Yayasan Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) Koordinator Cabang (Korca) Kota Batam setiap Sabtu sore dan Minggu terlihat pemandangan unik: anak-anak, pelajar, karyawan, ibu rumah tangga, hingga pensiunan berbaris rapi mengenakan gi (seragam karate). Mereka semua memiliki satu tujuan: menjaga kebugaran dan mengasah disiplin diri melalui karate.

Testimoni Pelatih

Foto : Paulus Pela pelatih Dojo Gagak Timur Batam yang akrab disapa Senpai Arnold (kiri) bersama Penasehat FKTI Korca Batam saat pelaksanaan ujian kenaikan tingkat karate beberapa waktu lalu. (dok/ist/Js)

Paulus Pela yang akrab disapa Senpai Arnold yang merupakan pelatih di Dojo Hikari dan Dojo Gagak Timur Batam mengatakan, karate itu bukan semata-mata soal kekuatan fisik semata.

“Yang penting adalah semangat, kemauan untuk belajar, dan komitmen. Usia dan latar belakang bukan halangan,” ujar Senpai Arnold, pelatih karate berpengalaman yang telah berhasil meloloskan beberapa orang anak didik karateka nya menjadi atlet berprestasi baik di tingkat daerah maupun nasional.

Cerita Peserta

Foto : Salah satu peserta, Rafika Haira (24), Ibu Rumah Tangga (kanan) usai mengikuti kegiatan latihan rutin karate di Dojo Gagak Timur Batam saat diwawancarai wartawan media ini, Minggu (8/6/25). (dok/ist/Js)

Salah satu peserta, Rafika Haira (24), Ibu Rumah Tangga yang memiliki satu anak laki-laki mengaku senang untuk ikut latihan karate bersama anak-anak dan mendapat dukungan penuh dari suami dan keluarga.

"Selain untuk meningkatkan kemampuan beladiri, saya juga ingin mengeksplor hal baru yang bernilai positif," ujar Rafika Haira saat diwawancarai wartawan media ini, Minggu (8/6/25) usai mengikuti kegiatan latihan rutin di Dojo Gagak Timur Batam yang berlokasi di Lapangan Engku Hamidah, tepatnya di depan Edukits Sungai Panas, Batam Center, Kota Batam.

Foto : Olivia Sinurat (5), salah satu peserta termuda (barisan paling depan, urutan kedua dari kiri) saat mengikuti kegiatan latihan rutin di Dojo Hikari, tepatnya di Fasum Perumahan Pondok Asri, Sungai Panas, Batam Center, Kota Batam, Sabtu (7/6/25). (dok/ist/Js)

Olivia Sinurat (5), salah satu peserta termuda dengan mengenakan sabuk putih dan seragam karate dilengkapi logo INKAI di bagian dada sebelah kanan, logo FKTI di bagian dada kiri disertai lambang merah putih di atasnya, serta logo KORMI di bagian lengan kanannya terlihat semangat dalam mengikuti latihan karate bersama peserta lainnya.

"Senang sekali bisa ikut latihan karate sama kakak-kakak dan abang-abangku," ucapnya ketika diwawancarai wartawan media ini usai latihan.

Manfaat Karate Secara Fisik dan Mental

Karate terbukti membantu meningkatkan kebugaran, refleks, dan daya tahan tubuh. Selain itu, nilai-nilai seperti kesabaran, hormat, dan fokus menjadikan olahraga ini sebagai latihan mental yang baik untuk segala usia.

Peran Sosial dan Inklusi

Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat dan keseimbangan mental, karate tampil sebagai alternatif inklusif. Tak ada diskriminasi, semua orang punya tempat di dojo.

Karate bukan sekadar seni bela diri, tapi juga wadah pembentukan karakter dan pemersatu lintas generasi. Di atas tatami, semua perbedaan luluh dalam semangat yang sama: terus belajar, menghargai, dan berkembang. (Hotman)

Editor : Js