Header Ads Widget

Nelly Laurentia Sinurat Lulus Sabuk Kuning: Langkah Kecil Penuh Semangat di Dojo Gagak Timur

Foto : Nelly Laurentia Sinurat (paling depan kanan) saat mengikuti kegiatan gashuku persiapan ujian kenaikan tingkat. (dok/ist/Js)

Batam, JejakSiber.com — Wajah kecil itu tampak sumringah ketika dinyatakan lulus naik tingkat dari sabuk putih ke sabuk kuning oleh senpai penguji. Di hadapan ratusan peserta ujian kenaikan tingkat (UKT) karate yang digelar INKAI-FKTI Korca Batam, Minggu (20/7/25), Nelly Laurentia Sinurat membuktikan bahwa usia muda bukan halangan untuk berprestasi.

Siswi kelas 3 SD Negeri 007 Lubuk Baja ini dinyatakan lulus UKT setelah melewati ujian teknik dasar, kata, hingga kumite dengan baik. Kini, ia resmi menyandang sabuk kuning (kyu 8) setelah sebelumnya berada di tingkat sabuk putih (kyu 10).

Mengikuti Jejak Kakak dan Abang

Nelly mulai mengenal karate sejak tahun lalu, saat sering ikut mengantar abangnya, Cornelius Nielsen Sinurat, berlatih di Dojo Satria Garuda Batam yang kini pindah latihan di Dojo Gagak Timur Batam bersama kakak sulungnya Elsa Damiana Sinurat. Awalnya, ia hanya duduk di sudut dojo sambil memperhatikan gerakan-gerakan senpai dan kohay lain. Tak jarang, ia ikut-ikutan menghentakkan kaki kecilnya menirukan kiai yang terdengar lantang.

“Waktu itu saya lihat dia kok senang lihat abangnya latihan. Lama-lama dia minta sendiri mau coba ikut juga,” kenang ayahnya, Jonrius Sinurat, yang selalu mendampingi anak-anaknya latihan.

Sebagai anak ketiga dari lima bersaudara, Nelly memang dikenal periang dan cepat akrab dengan siapa saja. Saat akhirnya ia bergabung di dojo, banyak senpai terkesan dengan keberaniannya berbaris di antara kohay yang lebih besar usianya.

“Kalau ada salah jurus atau lupa gerakan, dia cepat tanya. Enggak malu-malu, itu yang bikin cepat bisa,” kata Bilgets Ouenang salah satu senpai pembimbingnya di Dojo Gagak Timur.

Rutinitas Latihan

Setiap hari, Nelly bersama Elsa, Cornelius dan orang tuanya rutin datang ke dojo. Biasanya selepas magrib, mereka menggunakan sepeda motor dari rumah di Baloi Blok II Batu Selicin menuju tempat latihan. Meski kadang kelelahan sepulang sekolah, Nelly selalu bersemangat mengenakan gi putihnya dan berlari kecil ke barisan.

“Kadang kami lihat dia sudah capek, tapi tetap mau berangkat. Kalau kami bilang besok saja, dia malah ngotot mau latihan,” ujar ibunya, Lianni Nababan, sambil tersenyum.

Bagi keluarga ini, latihan karate bukan hanya soal olahraga, tetapi juga cara mengajarkan disiplin dan keberanian kepada anak-anak. Melihat Nelly berani tampil di depan penguji saat UKT kemarin membuat kedua orang tuanya bangga sekaligus terharu.

“Dia anak kecil, tapi berani maju sendiri. Kami cuma bisa bilang terima kasih sama pelatih-pelatih di dojo yang sabar membimbing,” ujar Jonrius.

Awal Perjalanan

UKT yang diikuti Nelly kemarin dibuka oleh Dewan Pembina INKAI-FKTI Korca Batam, Sensei Roy Ananda, dan dipimpin oleh Ketua INKAI-FKTI Korca Batam, Senpai Khoiry, dengan didampingi para senpai dari berbagai dojo. Sekitar 100 karateka dari tingkatan sabuk putih hingga sabuk coklat turut ambil bagian.

Nelly tampil percaya diri, meski sempat terlihat tegang saat namanya dipanggil maju ke tengah untuk memperagakan kata. Dengan suara kecil namun lantang, ia menghentakkan kaki sambil melontarkan kiai, disambut tepuk tangan bangga dari para peserta lain.

Saat pengumuman kelulusan, Nelly tersenyum lebar mendengar namanya disebut sebagai salah satu peserta yang lulus naik sabuk. Di hadapan kedua orang tuanya, ia memamerkan buku raport karate nya yang menyatakan lulus sabuk kuning sambil berucap polos, “Nanti sabuk hijau juga bisa kan, Pa?,” ucapnya.

Inspirasi di Rumah

Bagi keluarga Jonrius dan Lianni, keberhasilan Nelly bukan hanya sekadar naik sabuk, tetapi juga bukti bahwa anak-anak mereka belajar untuk berani, tekun, dan bertanggung jawab.

“Dia sekarang kalau di rumah jadi lebih disiplin. Kalau mau main, main. Kalau waktunya belajar, dia belajar. Kalau sudah waktunya latihan, dia siap sendiri,” kata Lianni.

Sebagai anak ketiga, Nelly kini juga jadi contoh bagi adik-adiknya yang masih kecil untuk ikut berani mencoba hal baru. Sang ayah berpesan, “Kami cuma berharap dia tetap rendah hati dan terus belajar. Sabuk kuning baru awal, perjalanan masih panjang,” ujar Jonrius yang kesehariannya menjalankan profesi jurnalis yang juga merupakan mahasiswa aktif Fakultas Hukum di Universitas Riau Kepulauan itu.

Dengan memegang buku raport karate nya, Nelly melangkah mantap meninggalkan halaman SMK Kartini Batam hari itu. Sebuah langkah kecil, penuh semangat, menuju impian besar. (Hotman)

Editor : Js