Batam, JejakSiber.com — Pagi itu, Minggu (20/7/25), halaman SMK Kartini Batam dipenuhi teriakan semangat para karateka. Di antara seratus peserta ujian kenaikan tingkat (UKT) karate yang digelar INKAI-FKTI Korca Batam, tampak seorang gadis remaja dengan gi putih dan sabuk putih tersenyum penuh harap. Namanya Elsa Damiana Sinurat.
Hari itu adalah hari penting bagi Elsa. Setelah berbulan-bulan berlatih di Dojo Gagak Timur Batam dibawah binaan Pelatih Paulus Pela yang akrab disapa Senpai Arnold, ia akhirnya menjalani ujian untuk naik tingkat. Dari sabuk putih kyu 10, Elsa ingin membuktikan dirinya pantas mengenakan sabuk kuning, kyu 8.
Dari Malu ke Berani
Elsa, siswi kelas 8 SMP Negeri 41 Kota Batam, mengaku awalnya justru malu-malu saat pertama kali ikut latihan karate. Waktu itu, ayahnya, Jonrius Sinurat, mendorongnya untuk bergabung ke dojo agar belajar disiplin, berani, dan punya kegiatan positif di luar sekolah.
“Awalnya Elsa agak minder, apalagi lihat yang lain sudah bisa jurus-jurus, dia masih bingung,” kenang sang ibu, Lianni Nababan, yang hari itu hadir mendampingi Elsa.
Tapi pelan-pelan, Elsa mulai menikmati setiap latihan. Ia belajar menghormati senpai, menghargai kohay lainnya, dan mulai terbiasa dengan rutinitas kiai keras setiap latihan dasar, kata, dan kumite.
“Waktu pertama kali bisa hafal satu kata penuh, dia pulang senang sekali. Sejak itu rajin ikut latihan, meskipun capek sekolah,” ujar ayahnya sambil tersenyum.
Latihan di Tengah Tanggung Jawab
Sebagai anak pertama dari lima bersaudara, Elsa tidak hanya belajar dan berlatih, tetapi juga membantu orang tuanya di rumah, di Baloi Blok II Batu Selicin, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam. Kadang lelah, tetapi semangatnya untuk hadir di dojo tak pernah padam.
Senpai-senpai di dojo pun mengenal Elsa sebagai kohay yang disiplin dan cepat belajar.
“Elsa anaknya tekun. Kalau dikoreksi, dia langsung perbaiki. Itu yang bikin cepat berkembang,” kata Maria Tiara Novilia salah satu senpai pengajarnya di Dojo Gagak Timur.
Ujian yang Menegangkan
Di hari ujian, Elsa tampil percaya diri memperagakan teknik-teknik yang selama ini ia pelajari. Ia mampu melewati rangkaian ujian dasar, kata, hingga kumite dengan baik. Hingga akhirnya pengumuman hasil UKT menyebut namanya sebagai salah satu yang lulus naik sabuk.
Momen saat senpai memberikan buku raport karate nya menyatakan lulus naik tingkat dari sabuk putih ke sabuk kuning adalah momen yang tak akan ia lupakan.
“Senang banget akhirnya bisa sabuk kuning. Mau belajar lebih banyak lagi biar cepat naik ke sabuk hijau,” ujar Elsa dengan mata berbinar.
Bangga Jadi Inspirasi Adik-Adiknya
Bagi keluarga, keberhasilan Elsa adalah kebanggaan sekaligus motivasi bagi adik-adiknya.
“Kami bersyukur Elsa bisa bertanggung jawab dengan pilihannya. Mudah-mudahan dia bisa terus semangat dan jadi teladan buat adik-adiknya,” ujar Jonrius.
UKT sendiri dibuka oleh Dewan Pembina INKAI-FKTI Korca Batam, Sensei Roy Ananda, dan dipimpin oleh Ketua INKAI-FKTI Korca Batam, Senpai Khoiry, dengan melibatkan para senpai penguji dari berbagai dojo.
Kini, dengan dinyatakan nya lulus jadi sabuk kuning, Elsa siap melangkah ke tantangan berikutnya. Di matanya, karate bukan hanya olahraga, tetapi juga cara belajar tentang hidup: disiplin, hormat, dan pantang menyerah. (Hotman)
Editor : Js

















