Header Ads Widget

Pelaku Penganiayaan Petugas Penagih PT Amartha Ditangkap Polisi, Tiga Pelaku Lain Masih Buron

Foto : Pelaku Penganiayaan Petugas Penagih PT Amartha Ditangkap Polisi, Tiga Pelaku Lain Masih Buron. (dok/ist)

Medan, JejakSiber.com — Kasus penganiayaan terhadap seorang petugas penagih pinjaman perempuan dari PT Amartha Mikro Fintek yang sempat viral di media sosial akhirnya mulai terungkap. Polisi berhasil menangkap satu dari empat pelaku yang terekam melakukan penyerangan di Jalan Rakyat, Gang Barumun, Kelurahan Tegal Rejo, Kecamatan Medan Perjuangan, Kamis sore (6/11/25).

Korban diketahui bernama Michelle Natalie Angel Gultom (22), mahasiswi yang juga bekerja sebagai petugas lapangan PT Amartha. Saat kejadian, ia datang bersama rekannya, Kartini, untuk menagih pembayaran dari nasabah bernama Nuramilyah.

Awalnya, penagihan berlangsung tegang. Nuramilyah yang merasa terganggu sempat membayar sebagian angsuran, lalu memaki petugas dengan kata-kata kasar.

“Udahlah, pigilah kalian, kan udah kubayar. Bukan kau yang kubentak, kan Buk Jum yang kubentak,” ujar Nuramilyah dengan nada tinggi, sebagaimana disampaikan korban dalam laporannya.

Cekcok mulut pun berujung pada kekerasan fisik. Empat orang pria keluar dari rumah Nuramilyah dan langsung menyerang Michelle secara brutal. Korban sempat berusaha merekam kejadian dengan ponselnya, namun perangkat tersebut direbut paksa oleh salah satu pelaku.

Warga sekitar yang melihat kejadian sempat melerai, tetapi korban sudah lebih dulu mengalami luka dan trauma. Setelah peristiwa itu, Michelle melaporkan kejadian ke Polsek Medan Timur.

Unit Reskrim Polsek Medan Timur bergerak cepat. Hanya beberapa jam setelah laporan diterima, sekitar pukul 17.00 WIB, polisi menangkap satu pelaku berinisial Suryadani Syahwindri (29), seorang buruh bangunan yang tinggal tak jauh dari lokasi.

“Pelaku sudah kita amankan dan sedang menjalani pemeriksaan. Dari hasil interogasi, dia mengakui perbuatannya bersama tiga rekan lainnya, yakni Ilham, Rahmat, dan Farhan, yang kini masih kami buru,” ujar Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Khairul Fazri, Jumat (7/11/25).

Pihak kepolisian juga berjanji akan menindak tegas para pelaku lain yang terlibat. Sementara itu, korban masih dalam pemulihan akibat luka dan trauma yang dideritanya.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena memperlihatkan risiko yang kerap dihadapi petugas lapangan, terutama perempuan, saat menjalankan tugas di lapangan. (Jygs)

Editor : Js