![]() |
| Foto : Kepala Stasiun BMKG RHF Tanjungpinang, Ahmad Kosasi, S.T., M.Sc. (dok/ist/RRI) |
Tanjungpinang, JejakSiber.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang kembali mengingatkan masyarakat Kepulauan Riau (Kepri) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Hujan lebat dan gelombang tinggi diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah, terutama di daerah pesisir maupun jalur pelayaran.
Kepala Stasiun BMKG RHF Tanjungpinang, Ahmad Kosasi, S.T., M.Sc., menjelaskan bahwa Kepri saat ini turut terdampak secara tidak langsung dari keberadaan Siklon Tropis Senyar yang terbentuk sejak 21 November 2025 di wilayah sekitar Sumatera. Meskipun tidak berpusat di Kepri, fenomena atmosfer ini tetap memberikan pengaruh signifikan terhadap dinamika cuaca di wilayah kepulauan.
“Dampaknya berupa hujan sedang hingga lebat serta gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di perairan Bintan, Lingga, Anambas, dan Natuna,” ujar Ahmad Kosasi, Selasa (2/12/25).
Ahmad menambahkan, kondisi atmosfer saat ini masih tergolong dinamis sehingga masyarakat, khususnya para nelayan, pelaku perjalanan laut, dan pengguna transportasi laut lainnya, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan aktif memantau informasi terbaru dari BMKG.
Siklon Tropis Senyar disebut sebagai anomali karena muncul di wilayah yang tidak lazim menjadi pusat pembentukan badai, yakni Selat Malaka. Perairan tersebut relatif sempit dibandingkan kawasan samudera lepas yang biasanya memiliki suhu muka laut ideal untuk perkembangan siklon.
“Biasanya siklon tumbuh optimal di laut luas dengan suhu muka laut sekitar 25,5 derajat Celsius. Namun Senyar muncul di perairan sempit sehingga tergolong langka,” ungkapnya.
Di sisi lain, dampak paling signifikan dari siklon ini telah dirasakan langsung oleh sejumlah wilayah di daratan Sumatera seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Peningkatan curah hujan ekstrem hingga mencapai 300–400 milimeter per hari menjadi pemicu terjadinya banjir dan longsor.
BMKG menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat Kepri dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem. Informasi terkini diimbau terus diikuti melalui kanal resmi agar langkah antisipasi dapat dilakukan sedini mungkin. (Red/*)
Editor : Js

















