Header Ads Widget

Dibalik Pengambilan Api Abadi PON XX, Ada Kekecewaan dan Suka

Foto : Pengambilan Api Abadi PON XX. (dok)

Sorong, jejaksiber.com - Jayapura Provinsi Papua sebagai tuan rumah perhelatan Pekan Olah Raga (PON) XX Tahun 2021 dijadwalkan akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 2 Oktober 2021 mendatang.

Hal itu menjadi kebanggaan seluruh warga Papua yang ada di Provinsi Papua dan Papua Barat, dan yang tak kalah pentingnya dari pelaksanaan PON XX ialah pengadaan api abadi PON yang akan dikobarkan pada saat pembukaan nanti.

Api abadi PON telah diambil panitia bekerjasama dengan para pejabat daerah, lokasi pengambilannya di Klamono, Kabupaten Sorong, tepatnya di PT. Pertamina Klamono, Kabupaten Sorong.

Pengambilan api abadi PON itu telah dilaksanakan pada tanggal 25 September 2021 kemarin oleh para panitia dan pejabat daerah dan unsur pimpinan TNI-Polri serta perwakilan pemilik hak ulayat.

Dari pantauan awak media ini, awalnya pengambilan atau penyulutan api abadi PON XX itu tidak berjalan mulus, ada riak-riak kecil khususnya dari tiga perwakilan marga yang membentangkan spanduk bertuliskan menolak, dengan alasan harus bertemu dengan Bupati Sorong, dengan tujuan menyampaikan aspirasi mereka, sebab alasan mereka pejabat daerah maupun pusat tidak memperhatikan kesejahteraan diatas tanah yang memiliki sumber daya alam.

Pertemuanpun berlangsung dengan masyarakat, dengan menampung aspirasi yang disampaikan, selanjutnya penyu laut utan api abadi PON berlangsung mulus.

Kepala Distrik Klamono Oktovianus Kolin kepada wartawan mengatakan bahwa aksi demo damai yang dilakukan oleh tiga marga pemilik hak ulayat masing-masing marga Idik, Mambringgodok dan Klawoni, hal yang biasa terjadi dan tidak hanya di Papua, di daerah mana saja bisa terjadi aksi-aksi serupa.

Setelah dilakukan pertemuan, masyarakat mendukung pengambilan api abadi PON XX Papua dari PT. Pertamina Papua Field Zona 14 Klamono Kabupaten Sorong.

"Saya selaku Kadistrik bangga bercampur haru, karena dengan adanya PON XX di tanah Papua kendati pesat pelaksanaannya di Jayapura ibukota Provinsi Papua, kami dan masyarakat Klamono Kabupaten Sorong bangga dan terharu karena api PON diambil dari Kampung kami Klamono," ujar Kadistrik, Sabtu (25/9/21).

Salah satu perwakilan dari tiga marga pemilik hak ulayat Marina Ulimpa mengatakan, meski kecewa dengan kurangnya perhatian pemerintah kepada tiga marga pemilik hak ulayat, namun ia turut bangga dan bersuka cita karena api abadi PON XX di ambil dari Kampung Klamono karena dapat mengukir sejarah di Indonesia dan menerangi tanah Papua di perhelatan PON XX.

"Saya bangga dapat menyulutkan api abadi PON ke dalam lentara api abadi PON yang bentuk lenteranya serupa dengan alat musik tradisional Papua yaitu alat musik Tifa," pungkasnya.

Setelah dilakukan penyulutan api abadi PON XX kedua lentera api PON di kirab menuju pendopo kediaman Bupati Sorong selama dua hari, selanjutnya di kirab keliling Kabupaten Sorong, kemudian di kirab menuju Bandara DEO Kota Sorong untuk diterbangkan menuju Kota Biak Provinsi Papua dan akan dikobarkan di Jayapura. (Jos)