Header Ads Widget

Kios Kontainer Miliknya Dirusak OTK, Edo Silaen : "Saya Menduga Pelaku Mau Mencuri"

Foto : Adv. Edo Jonathan Silaen, S.H., pemilik kios yang dirusak OTK. (dok/ist) 

Sorong, JejakSiber.com - Kios kontainer yang terletak di Jalan Ahmad Yani Klademak 2 tepatnya di depan kantor RRI Sorong dirusak orang tak dikenal (OTK). Peristiwa pengrusakan itu terjadi, Selasa (4/4/23) sekitar pukul 24.00 WIT.

Edo Jonathan Silaen yang merupakan pemilik kios kontainer tersebut menjelaskan, kios miliknya yang dirusak OTK itu setelah salah seorang warga kompleks RRI mendatangi rumahnya dan memberitahukan bahwa kios miliknya di rusak orang.

"Saya tinggal di komplek RRI tepatnya di belakang kantor. Yang melaporkan kejadian ini seorang cewek yang sama-sama tinggal di komplek RRI," pungkas Edo Silaen kepada media ini.

Selanjutnya, setelah mendapat laporan itu, dirinya (Edo_red) bersama orang tuanya menuju tempat kejadian, dan ternyata benar bahwa kios miliknya di rusak orang bahkan kondisinya hingga rata dengan tanah.

Ditanya, kios kontainer yang viral di Kota Sorong dengan bahan baku dari seng itu dijadikan tempat usaha dengan beragam jualan oleh kebanyakan anak muda di Kota Sorong.

Khusus kios kontainer milik Edo Jonathan Silaen dipakai tempat usaha menerima pencucian sepatu dengan merekrut seorang tenaga pemuda gereja bernama Endy.

Dengan kejadian itu, Edo menduga bahwa orang yang merusak kios miliknya tersebut berniat hendak mencuri isi kios tersebut.

"Saya menduga orang yang merusak kios saya ini hendak mau mencuri, karena setiap hari kita pajang sepatu yang sudah kita cuci bersih menunggu diambil pemiliknya. Ternyata setelah dirusak dan dibongkar, sepatu tidak ada di dalam kios. Mereka (pencuri_red) kesal dan merobohkannya ke tanah," ujar Edo yang kesehariannya selaku Ketua PAM di Gereja Syaloom Klademak.

Anehnya, kata Edo, peristiwa pengrusakan itu sekitar pukul 24.00 WIT, tidak ada orang yang melihat dan mendengar bunyi bunyian disaat OTK itu merusak, karena kios itu terbuat dari seng mulai dari badan kios sampai ke atapnya.

"Takut melarang atau takut jadi saksi, atau tidak ada yang mengetahui sama sekali, saya tidak tahu, beruntung teman komplek dengar dari kejauhan, kemudian melihat dan melapor. Kalau tidak, saya dan kedua orang tua saya tidak mengetahui kejadian ini," kata Edo.

Berdasarkan data yang dihimpun media ini, orang yang melakukan pengrusakan itu tidak hanya merusak kios, namun juga papan nama gereja yang ditancap di pinggir jalan juga dirusak dan dicabut.

Ditanya apakah kejadian ini akan di laporkan ke pihak yang berwajib, menurut Edo Jonathan Silaen yang juga seorang Advokad di Peradi, ia mengatakan, biarlah dirinya sendiri melaporkan kepada Tuhan bahwa dia sudah melakukan pengrusakan, dan mengaku salah dihadapan Tuhan-nya. (Jos)

Editor : Js