Foto : Anggota DPRD Kota Sorong, Ir. Demanto P. Silalahi dari fraksi Partai Nasdem. (dok/ist/Jos) |
Sorong, JejakSiber.com - Ratusan pendemo pengemudi taksi konvensional di Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, lancarkan aksi demo ke pemerintah daerah.
Pendemo pengemudi taksi konvensional menolak keberadaan layanan transportasi umum berbasis online.
Berdasarkan pantauan media ini di lokasi, aksi demo yang dilancarkan tidak hanya satu kali, akan tetapi aksi demo pengemudi taksi konvensional sudah tiga kali berlangsung, menuntut pemerintah daerah agar jasa layanan transportasi umum berbasis online di tiadakan.
Melihat fenomena yang terjadi, ketika dikonfirmasi media ini, Senin (16/10/2023), Anggota DPRD Kota Sorong, Ir. Demanto P. Silalahi buka suara dengan mengatakan bahwa aksi demo yang dilakukan para pengemudi taksi di wilayah Pemerintah Kota dan Kabupaten Sorong sah-sah saja.
Namun menurut Demanto Silalahi, keberadaan transportasi umum berbasis online di Sorong juga sah dan ada aturannya, sehingga aksi demo yang dilakukan pengemudi taksi yang bukan online, bukan jawaban dan pemerintah daerah juga tidak bisa menolak.
"Aksi demo bukan solusi, Pemerintah Daerah selaku moderator pembangunan, harus ditata ulang terkait keberadaan jasa angkutan darat yang berbasis online," ujar Demanto Silalahi yang merupakan Ketua Komisi II membidangi transportasi darat itu.
Lebih lanjut dijelaskan Demanto Silalahi, yang sudah dua periode Anggota DPRD dari fraksi Partai Nasdem itu, "Tidak bisa menghalangi keberadaan jasa angkutan berbasis teknologi dengan alasan mendasar, bila ditolak kita akan tertinggal bahkan terlindas," pungkasnya.
Masalah harga, kata Demanto Silalahi, itu tergantung masyarakat yang memilih, apakah memakai taksi berbasis elektronik atau tidak itu pilihan masyarakat.
"Jadi, tidak perlu aksi mogok, yang terpenting diatur dan ditata oleh Pemerintah Daerah, dalam hal ini Gubernur," ujar Demanto Silalahi.
Saat berbincang dengan awak media ini, salah seorang ibu sesama temannya, dalam menanggapi aksi demo tersebut, mereka mengatakan agar para pengemudi taksi tidak perlu mogok berhari hari, tergantung masyarakat, jasa transportasi apa yang dipilih, dan tidak semua anggota masyarakat memakai telepon android dan cara mengoperasikannya juga banyak yang tidak tahu.
"Saya sendiri punya HP android, tapi saya buta dengan aplikasi ka, jadi kerja saja tak usah demo demo kiri kanan, buang buang tenaga saja," ujar salah seorang ibu dalam pembicaraan mereka dengan dialeg Papua. (Jos)
Editor : Js