Header Ads Widget

Kisah Pemulung Bersepeda, Puluhan Tahun Mengais Rejeki Ditumpukan Sampah

Foto : Kakek tua pemulung bersepeda. (dok/ist/Jos)

Sorong, JejakSiber.com - Bau aroma di tempat sampah yang menyengat penciuman yang tidak enak, tidak menyurutkan semangat pemulung berinisial ST memilih sampah untuk dikumpulkan pria berusia 70 tahun ini mengais sampah demi rupiah.

Kisah nyata ini disampaikan kepada JejakSiber.com, Jumat (9/6/2023) ketika berbincang dengan awak media ini.

"Saya sudah puluhan tahun jadi pemulung, sudah makanan sehari hari mencium aroma yang tidak enak demi mencari duit untuk makan," imbuhnya.

Pekerjaan memulung ini dilakoninya untuk biaya hidup sendiri, karena menurut ST yang memiliki 3 orang istri sudah lama berpisah itu, ia selalu mengingat bahwa jumlah anaknya ada 5 orang.

"Istri saya ada tiga, yang dua orang di Lampung sudah lama berpisah, istri yang ketiga ada di Ambon, tetapi sudah nikah dengan orang Ambon, anak saya ada dua di Ambon dan tidak pernah komunikaai," terangnya.

ST pemulung dalam kisahnya mengatakan, tidak hanya pekerjaan pemulung sampah yang ia kerjakan, melainkan juga pekerja pencetak batu bata.

"Kalau penjualan batu bata sepi oleh bos, saya kerja pemulung. Begitulah pak yang namanya kerja serabutan," ujarnya.

Setelah terkumpul berbagai jenis barang seperti kaleng susu, botol dan yang lainnya, selanjutnya dijual ke penampungan yang harganya 500 rupiah per-kilonya. (Jos)

Editor : Js