![]() |
| Foto : Tahanan Politik NFRPB Dipindahkan, Warga Kota Sorong Marah. (dok/ist/Jos) |
Sorong, JejakSiber.com – Setelah empat tahanan politik (TAPOL) yang menamakan Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) dipindahkan ke Makassar, situasi di Kota Sorong memanas. Warga kota, khususnya keluarga para tahanan, tidak menerima proses hukum yang dilakukan di luar Kota Sorong.
Akibat pemindahan tersebut, keluarga para tahanan turun ke jalan dan memblokade jalan utama di Kota Sorong.
Kericuhan terjadi, menyebabkan gangguan terhadap perekonomian dan proses belajar mengajar. Pemerintah setempat memutuskan untuk meliburkan sekolah hingga hari ini, Kamis (28/8/25).
“Kami libur sesuai perintah kepala sekolah sambil menunggu kapan aktif kembali,” terang salah seorang guru.
Dari pantauan awak media ini, meski aksi demo dikawal oleh aparat kepolisian dan TNI, sejumlah kaca bangunan hancur dilempari massa, serta aksi bakar ban di jalan raya terjadi. Pengrusakan kantor Wali Kota dan pembakaran mobil milik Gubernur Papua Barat Daya juga dilaporkan.
Situasi Kota Sorong kini sudah kondusif, ditandai dengan bebasnya lalu lintas dan aktifitas masyarakat yang mulai pulih. Namun, proses belajar mengajar masih diliburkan sementara.
“Kami masih libur hari ini (Kamis 28 Agustus 2025_red),” kata seorang murid saat berbincang dengan media.
Dari aksi demo yang dilakukan warga, 10 orang telah diamankan oleh pihak kepolisian. Kericuhan yang terjadi meski diawasi aparat, tetapi memicu ketegangan di wilayah Papua Barat Daya. (Jos)
Editor : Js

















