![]() |
| Foto : Belajar Profesionalisme dari Balik Meja Layanan: Kisah Magang Mahasiswa ITS Paluta di BSI Gunung Tua. (dok/ist/LS) |
Paluta, JejakSiber.com — Di tengah geliat transformasi digital perbankan, sekelompok mahasiswa dari Institut Teknologi dan Sains (ITS) Padang Lawas Utara (Paluta) berkesempatan merasakan denyut dunia profesional di Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Pembantu Gunung Tua.
Mereka adalah Laila Syarifah, Afelia Anggraini, Riskha Armida Dewi, dan Rahmadhani Hasibuan, yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan Emmi Juwita Siregar, M.Pd. Selama 20 Agustus hingga 27 September 2025, mereka belajar bukan sekadar teori, tetapi praktik nyata tentang kerja, disiplin, dan pelayanan.
Hari pertama menjadi awal perjalanan berharga itu. Pimpinan cabang, service manager, dan seluruh staf BSI menyambut mereka dengan senyum ramah. Perkenalan dengan sistem kerja, struktur organisasi, dan dinamika antar-divisi membuka cakrawala baru tentang dunia perbankan syariah yang berlandaskan nilai keadilan dan kejujuran.
Tidak butuh waktu lama bagi para mahasiswa untuk menyesuaikan diri. Mereka ikut serta dalam berbagai aktivitas operasional — dari membantu nasabah membuka rekening melalui aplikasi Byond by BSI, hingga memastikan kelengkapan data dan dokumen.
“Saya jadi tahu bahwa membuka rekening sekarang bisa dilakukan lewat ponsel saja, dengan fitur yang canggih tapi tetap ramah pengguna,” ujar salah satu mahasiswa sambil tersenyum kepada awak media ini, Selasa (21/10/25).
“Ini pengalaman yang membuka wawasan saya tentang arah perkembangan industri perbankan saat ini,” pungkasnya.
Setiap interaksi dengan nasabah menjadi pelajaran tersendiri. Dari kesalahan kecil mereka belajar ketelitian, dari keluhan nasabah mereka belajar kesabaran. Tidak jarang, gangguan jaringan atau keterbatasan digital masyarakat menjadi ujian nyata dalam menjaga profesionalitas.
“Saat jaringan sempat bermasalah, kami tetap berusaha menjelaskan dengan sabar kepada nasabah, dan mengajak mereka datang kembali di waktu yang lebih kondusif,” ungkap salah satu mahasiswa lainnya.
“Saya belajar pentingnya komunikasi yang empatik dalam situasi seperti itu,” katanya.
Rutinitas di BSI Gunung Tua juga meninggalkan kesan mendalam. Setiap pagi, suasana kantor diawali dengan apel, doa bersama, dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, disertai yel-yel penyemangat yang membangun rasa kekeluargaan.
Program magang ini tak hanya memperkenalkan sistem kerja modern, tapi juga menanamkan nilai-nilai luhur: disiplin, tanggung jawab, serta semangat melayani dengan hati. Semua pengalaman itu menjelma menjadi bekal berharga bagi para mahasiswa untuk melangkah ke masa depan.
BSI KCP Gunung Tua menilai kegiatan ini sebagai bentuk sinergi yang positif antara dunia pendidikan dan industri keuangan.
“Kami percaya, mengenalkan dunia kerja sejak dini adalah salah satu cara terbaik untuk menyiapkan generasi muda yang siap terjun ke masyarakat dengan bekal ilmu dan karakter yang kuat,” ujar salah satu staf BSI.
Bagi para mahasiswa, sebulan di BSI Gunung Tua bukan sekadar magang — melainkan sebuah perjalanan menuju kedewasaan profesional, tempat mereka belajar bahwa kerja yang baik bukan hanya soal kemampuan, tapi juga tentang sikap, kesabaran, dan ketulusan dalam melayani. (LS)
Editor : Js

















