![]() |
| Foto : Peringatan 27 Tahun Tragedi Semanggi I: Mengenang Wawan Setiawan, Mahasiswa Trisakti Simbol Perjuangan Reformasi. (dok/ist/Ss/Ig-Omk) |
Jakarta, JejakSiber.com – Sudah 27 tahun berlalu sejak Tragedi Semanggi I mengguncang hati bangsa. Namun, nama Wawan Setiawan tetap hidup dalam ingatan sebagai salah satu korban yang gugur memperjuangkan cita-cita reformasi Indonesia. Dalam unggahan akun Instagram Orang Muda Katolik (@katolikmuda_), pada Kamis (13/11/25), sosok Wawan dikenang sebagai mahasiswa Universitas Trisakti yang aktif dalam gerakan mahasiswa menuntut perubahan politik dan pengunduran diri Presiden Soeharto.
Tragedi berdarah itu terjadi pada 13 November 1998 di perempatan Semanggi, Jakarta Selatan. Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas turun ke jalan menyuarakan aspirasi dan menolak dominasi militer serta korupsi yang mengakar di era Orde Baru. Namun, suasana berubah mencekam saat aparat keamanan menembakkan gas air mata dan peluru tajam ke arah massa. Kekacauan pun pecah, meninggalkan duka mendalam.
Selain Wawan Setiawan, korban lain yang gugur dalam insiden tersebut antara lain Elang Mulia Lesmana dan Heri Hartanto. Peristiwa ini menjadi salah satu momentum penting dalam sejarah perjuangan mahasiswa yang turut mempercepat runtuhnya rezim Soeharto pada Mei 1998.
Akun @katolikmuda_ menuliskan bahwa Wawan dikenal sebagai aktivis vokal dalam kampanye anti-korupsi dan gerakan pro-demokrasi. Ia tewas akibat luka tembak di dada, dan jenazahnya menjadi simbol pengorbanan untuk lahirnya Indonesia yang lebih adil dan demokratis.
Hingga kini, setiap tahun masyarakat dan komunitas mahasiswa memperingati tragedi ini, termasuk dengan acara doa dan refleksi di Universitas Trisakti. “Wawan bukan hanya korban, tetapi juga suara hati bangsa yang menolak bungkam,” tulis akun tersebut sebagai penutup unggahan mengenang Tragedi Semanggi I. (Js/*)
Editor : Red

















