Header Ads Widget

Penghulu Pukul Warga di Tanjung Medan Barat, Ketua PWRI-B Rohil Angkat Bicara

Foto : Mulyadi N Ketua Perkumpulan Wartawan Republik Indonesia Bersatu (PWRI-B) Kabupaten Rokan Hilir. (do/ist)

Rohil, jejaksiber.com - Terkait dengan pemukulan yang dilakukan oleh oknum Penghulu di Kepenghuluan Tanjung Medan Barat, Kecamatan Tanjung Medan, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau beberapa waktu lalu.

Peristiwa pemukulan terhadap warga itu menarik perhatian dari berbagai elemen masyarakat, salah satunya Mulyadi N selaku Ketua Perkumpulan Wartawan Republik Indonesia Bersatu (PWRI-B) Kabupaten Rokan Hilir juga turut angkat bicara terkait hal itu.

Sebelumnya, media ini memberitakan bahwa terjadi pemukulan terhadap warga setempat yang dilakukan oleh seorang Penghulu.

Warga Dipukul Karena Kerap Curi Sawit, Penghulu Tanjung Medan Barat : 'Saya Kesal dan Hilap' https://www.jejaksiber.com/2022/02/warga-dipukul-karena-kerap-curi-sawit.html

Mulyadi N sangat menyayangkan adanya tindakan kekerasan terhadap warga yang dilakukan oleh oknum Penghulu yang disinyalir dapat merusak citra Pemerintahan.

"Jika ditela'ah dari kronologis kejadian ini, saya menilai bahwa apa yang dilakukan oleh oknum Penghulu itu terlalu kasar dan agaknya berlebihan,  seharusnya, sebagai seorang Pimpinan Desa, hal ini tentunya tidak selayaknya terjadi, apalagi melakukan sebentuk perbuatan brutal yang berujung ke pemukulan," ucap Mulyadi kepada awak media ini, Sabtu (5/2/22) siang.

Ketua PWRI-B itu mengatakan bahwa perilaku kasar yang dilakukan oleh seorang Kepala Desa dalam mengatasi persoalan tersebut tidak seharusnya terjadi, apalagi terhadap masyarakat awam.

"Jika memang warga itu melakukan kesalahan, dalam hal ini pencurian seperti apa yang telah dikatakan, seharusnya Kepala Desa bisa membawa persoalan tersebut ke pihak yang berwenang dan agar bisa di proses secara hukum sebagaimana mestinya," tegas Mulyadi dengan mimik wajah kecewa.

Lebih lanjut, Mulyadi mengungkapkan bahwa mustahil jika seorang Kepala Desa tidak mengerti hukum dan undang-undang yang berlaku di tanah air.

"Parahnya lagi, dirinya (Penghulu-red) malah yang melakukan pemukulan terhadap pelaku waktu itu,  yang seakan-akan menggambarkan kepada masyarakat sekitar untuk melakukan hal yang sedemikian," pungkasnya saat berbincang-bincang dengan awak media ini di kediamannya.

Di akhir perbincangannya, Mulyadi menuturkan, belum lagi mendengar seorang oknum Camat Tanjung Medan ketika di konfirmasi Wartawan terkait persoalan tersebut, malah berbahasa arogan terhadap Wartawan.

"Jika seperti ini bahasa yang dikatakan oleh oknum Camat tersebut, tentunya disinyalir dapat juga merusak citra Pemerintahan Tanjung Medan, untuk iyu, diminta kepada Bapak Bupati Rokan Hilir agar memberikan perhatian khusus terkait persoalan ini, Bupati perlu melakukan bentuk teguran terhadap oknum-oknum yang diduga kuat terlibat dalam persoalan itu, karena peristiwa seperti ini dapat merusak citra Pemerintahan di wilayah Kabupaten Rokan Hilir ini," tutup Mulyadi.

Sebagai informasi, sebelumnya juga media telah memberikan bahwa Camat Tanjung Medan bersikap arogan menjawab konfirmasi dari Wartawan.

Camat Tanjung Medan Terkesan Arogan Jawab Konfirmasi Wartawan Terkait Penganiayaan yang Dilakukan Penghulu https://www.jejaksiber.com/2022/02/camat-tanjung-medan-terkesan-arogan.html

Penulis : Handoko
Editor : Js